Sunday 5 August 2012

Misteri Segitiga Bermuda


Misteri Segitiga Bermuda memang selalu menarik untuk di bahas....bemacam - macam teori dan analisis dari ilmuwan ternama dunia melakukan penelitian dan memberikan komentarnya..,tapi tetap saja kejadian yang terjadi masih menjadi sebuah misteri yang belum bisa terpecahkan....

Disini saya mencoba menampilkan dua buah artikel yang memiliki versi yang berbeda, tentang misteri yang ada pada Segitiga bermuda...
Semoga bermanfaat.....

Misteri Segitiga Bermuda Science Analist

Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.

Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.

Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.




Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui 'suasana' yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi 'pertunjukkan'. Beda dengan para pelintas yang lain.

Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.

Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya.

Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang lebih dikenal dengan "Flight 19" tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945.

Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi .

Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS. Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja.

Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara.


Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat dicat enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan.

Ajaib ... Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa ditanya seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger!


Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead.


Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.

Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.

"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya, "begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah ( steering trouble ) hingga nyasar ke lain arah, "tambahnya.


Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.

"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak, "demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.

Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya.

Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam kondisi baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot. Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana.


Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut. Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV , James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah.

Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.

Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini.

Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Bisa jadi 'kan yang mereka salah lihat? Umpan saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO. Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2 , satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu.

Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat. "Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO 'kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO? "Sergah Divitt.


Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa jejak sama sekali.

Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi.

Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam ( black-hole ) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.


Penelitian terakhir
Segitiga Bermuda di program TV Discovery & National Geographic tahun 2011 telah menyelidiki bahwa terjadinya gangguan mesin, kompas & alat navigasi lain karena adanya daya magnet lokal (bukan magnet kutub) yang diproduksi dari bawah kulit bumi di daerah tersebut. Bukti baru ini telah diselidiki oleh para ahli dengan citra satelit di daerah tersebut.

Lalu para anggota beserta para pilot berpengalaman menyusuri daerah sekitarnya dan terbukti pula bahwa alat-alat navigasi dalam kokpit berubah dan terganggu. Karena teknologi masa kini semakin canggih, maka dapat di pantau pula melalui satelit.


Dari citra satelit dengan infra red, ultra violet & lainnya yang memantau daerah itu telah terbukti bahwa di dalam kerak bumi pada daerah tersebut terdapat pusaran-pusaran lava panas yg menghasilkan gelombang-gelombang elektromagnetik sampai menembus ke atas bumi.

Pusaran-pusaran panas yang berupa lava cair di dalam kerak bumi berputar seperti layaknya hurricane atau thypoon yang diameternya sangat besar dan terjadi di bawah kerak bumi.


Jadi jika bumi diibaratkan balon yang diisi air, karet balon adalah kerak bumi sedangkan air dalam balon adalah magma / lava cair yang berada di dalam inti bumi.

Cairan lava bawah ini mantel Bumi tersebut memiliki tekanan dan panas yang berbeda-beda.

Cairan tersebut juga memiliki "arus" dan dapat berputar-putar seperti jika kita baru merebus air.

Gerak arus lava yang berputar-putar tersebut ternyata juga menimbulkan medan magnetik.



Medan magnet yang dihasilkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnetik dan dapat mempengaruhi alam sekitarnya sampai ke atas kerak bumi / permukaan bumi dan membuat alat navigasi menjadi berantakan dan tak berfungsi sempurna.

Akibat peralatan navigasi yang terpengaruhi oleh medan magnet dari putaran-putaran lava di dalam mantel bumi inilah yang akhirnya membuat peralatan navigasi terganggu dan membuat tujuan atau rute yang direncanakan akan dituju mengubah halauan sang kapten dan pilot.


Hingga kini, tidak satupun ada orang yang selamat (survivor) yang berhasil ditemukan. Bahkan bangkai pesawatpun tak berbekas sama sekali. Karena itulah, teori tentang medan magnet lokal akibat adanya putaran-putaran lava di dalam kerak Bumi bukan hanya satu-satunya teori.

Teori tentang akibat adanya campur tangan UFO atau pengaruh geografi dan iklim (alamiah) dan pengaruh medan magnet, masih merupakan beberapa teori dari adanya teori-teori lainnya tentang Segitiga Bermuda ini. Selama itu belum mutlak pasti, misteri masih terbuka lebar.

Namun yang jelas dalam beberapa dekade terakhir, kecelakaan sangat jarang sekali terjadi bahkan bisa dibilang tak ada. Jika ini karena adanya konspirasi lain apalagi diluar domain sains, misalnya karena menyangkut alien, UFO, makhluk laut jahat, bahkan makhluk gaib atau bahkan gas methane, pasti kecelakaan akan terus terjadi sampai saat ini.

Kenapa dalam beberapa dekade ini tak ada lagi kecelakaan yang berarti di segitiga bermuda? Sebabnya adalah karena pada masa kini pesawat dan kapal laut tak lagi hanya menggunakan indikator arah yaitu Kompas saja. Namun pada masa kini semua transportasi tersebut sudah menggunakan sistim navigasi GPS ( Global Positioning System ) yang dipandu oleh minimal 3 buah satelit.

Itu sebabnya arah mata angin Utara, Selatan, Timur dan Barat akan lebih akurat dan takkan berpengaruh oleh medan magnet atau apapun itu.
 (sumber: icc.wp.com, Bermuda Triangle on National Geographic TV Channel)


Misteri Segitiga Bermuda Menurut Islam

Segitiga Bermuda yang teretak di wilayah lautan Samudera Atlantik seluas 15 juta mil persegi yang membentuk garis segitiga antara wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik sebelah utara, Puerto Rico Serikat sebagai titik sebelah selatan dan Miami negara bagian Florida Amerika di sebelah barat.

www.belantaraindonesia.org




Kita pasti sudah sering mendengar keanehan - keanehan yang terjadi di Segitiga Bermuda , kapal laut maupun udara yang hilang secara misterius. Ada yang mengatakan, Segitiga Bermuda rumahnya Alien dan UFO , pusat magnet terbesar di jagat raya atau juga di anggap pusat Bumi atau Black Hole yang mampu menyedot apapun yang melintasinya. Kemudian apa pendapat Islam tentang Segitiga Bermuda ? Ada hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda " Apabila salah seorang berada ditempat yang terbuka atau ditengah Matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerak sehingga sebagian dari dirinya terletak ditempat panas dan sebagian lagi di tempat dingin, maka harus dia berdiri atau meninggalkan tempat itu " Dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh setan . Jadi apa kaitannya dengan Segitiga Bermuda ? Alasannya karena Segitiga Bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah daerah tabrakan dua arus panas dari Afrika dan dingin dari Amerika Utara. Dengan hadist ini maka terjawablah misteri di Segitiga Bermuda . Hal - hal aneh yang terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertemuan antara panas dan dingin dan istana setan yang mungkin tersembunyi disitu.







Ada sebuah buku yang berjudul " Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di Segitiga Bermuda "Karya Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir, bahwa kawasan Bermuda adalah kawasan Jin dimana dari situlah akan muncul Dajjal . Jika benar klaim buku itu, tidak aneh lagi apa yang di sabdakan oleh Nabi SAW itu nyata adanya dan bahkan mendahului zaman sekaligus Nabi SAW membuktikan bahwa Islam memiliki semua jawaban untuk semua pertanyaan. Menurut Syaikh Imam M. Ma'rifatullah Al-arsy , Segitiga Bermuda merupan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah sumur yang airnya dapat membuat siapa saja yang meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabiyullah Khidzir AS bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut. Syaikh imam M. M berkata kalau penyelamat akhir zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan. Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal ditempat itu? Menurut Syaikh Imam M lagi, para iblis dan setan tersebut yang tak bisa mendekati pusat kawasan agung itu, maka mereka pun berjaga disekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu ( Segitiga Bermuda ). Karena sesungguhnya barang siapa yang bisa sampai ketempat titik tengah kawasan Segitiga Bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yang sesungguhnya. Banyak orang - orang jaman dahulu yang telah mencoba kepusat Segitiga Bermuda dan kebanyakan dari mereka enggan untuk kembali pulang ke dunianya. Menurut sebuah artikel kuno, Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu. Dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi. 

http://www.belantaraindonesia.org






No comments:

Post a Comment